Gereja Katolik Santa Maria Immaculata Pelambua

Panitia Pembangunan Gereja Katolik Stasi Santa Maria Immaculata Pelambua

Terima Kasih Atas Dukungan dan Doa Restu, Dari Bapak/Ibu/Saudara/Saudari Sekalian, Tuhan Memberkati

Senin, 07 Januari 2013

Kelinci dan Kura-Kura

Alkisah di negeri hewan, suatu hari kelinci dan kura-kura mengadakan perjanjian untuk lomba lari. Sejak awal sebenarnya sudah bisa diprediksi siapa pemenangnya pastilah si kelinci. Perlombaan yang sangat tidak berimbang dimana sang kelinci yang merupakan sang pelari cepat melawan kura-kura yang bahkan untuk semeter saja perlu waktu yang cukup lama untuk mencapainya.Tetapi kenyataan berkata lain, si kelinci terlampau meremehkan lawan. Maka beberapa meter sebelum garis finish, kelinci malah tidur-tiduran. Maksudnya sih buat ngopor si kura-kura. Ehh tahunya si kelinci malah tidur benaran. Sementara si kura-kura tetap melaju dengan kecepatan lambat tetapi konstan. Dan akhirnya si kura-kuralah yang masuk garis finish duluan, sementara si kelinci masih asyik tidur-tiduran!

Pelajaran penting dari cerita ini ingin menyampaikan kepada kita bahwa jangan sekali-kali meremehkan kelemahan orang lain, dan kita harus belajar dari prinsip si kura-kura "alon-alon tapi kelakkon--biar lambat asal selamat"

Malam harinya di kediaman si kelinci, mulai menyesali dan introspeksi diri. Dia menimbang-nimbang tetang kekalahannya tadi siang. Hingga memutuskan untuk menghubungi sikura-kura via sms isinya singkat : besok kita ketemu tanding lagi ditempat yang sama" tantangnya ke kura-kura. Esok harinya mereka kembali berlomba. kali ini kelinci tidak ingin mengecap kekalahan untuk kedua kalinya. Maka semenjak waktu lomba dimulai dari garis start dia tanpa henti berlari dengan kencang dan fokus pada tujuan garis finish. Kali ini si kelinci tidak sedetik pun memicingkan matanya. Kakinya terus berlari tanpa henti hingga menggapai garis finis.

Bagaimana dengan si kura-kura? dia tetap pada prinsipnya biar lambat asal selamat, kini dirinya begitu jauh tertinggal. Pemenang pada lomba kedua adalah si kelinci.

Pelajaran penting dari cerita kedua ini ingin menyampaikan kepada kita bahwa siapa yang cepat dia yang menang.
Berhentikah cerita ini sampai disini? Tidak saudara!

Malam harinya si kura-kura merenung mencari akal dan cara yang lebih baik untuk mengalahkan si kelinci dan akhirnya sikura-kura mengirim sms ke kelinci "besok kita tanding ulang" tantangnya singkat.
Esok paginya mereka kembali bertemu tetapi kali ini bukan di tempat yang sama. Ya untuk pertandingan kali ini si kura-kuralah yang menentukan rute pertandingan. Kelinci tak ambil pusing, toh bagaimanapun rutenya pasti yang tercepatlah pemenangnya.
Lomba pun dimulai, seperti pada hari kedua si kelinci melesat tanpa ragu jauh meninggalkan kura-kura dibelakang, namun alangkah terperanjatnya kelinci, ditengah rute dia harus berhenti, didepannya terpampang sebuah sungai yang sangat lebar dan dalam, sementara garis finish berada tepat dipinggir sungai. Tak ada jalan lain menuju finish selain menyeberangi sungai itu. Astagaaaaanagaaa...!

Sementara si kura-kura tersenyum penuh kemenangan, beberapa lama kemudian dia berhasil menyusul kelinci yang masih dalam keadaan bengoong. Kura-kura dengan 'cool'nya tanpa ragu dan berbicara sedikitpun segera terjun berenang menyeberang sungai itu .

Siapa pemenangnya?, tentulah sikura-kura.
Pelajaran penting bagi kita dari cerita bagian ketiga ini adalah bahwa kekuatan dan kecepatan bukan zamannya lagi untuk dibangga-banggakan, pemenang adalah orang yang mampu mengetahui potensi dirinya dan mengetahui kelemahan lawannya lalu memaksimalkan semua potensi yang ada padanya dengan menggunakan strategi yang jitu dan matang.

Cerita masih berlanjut saudara....:
Malam harinya sikelinci uring-uringan, kalah telak dan malu berat. Ditengah kefrustasian tersebut tiba-tiba ponselnya berdering, Si kura-kura menelpon.
Besok kita tanding lagi yuk, suara kura-kura dari seberang sana, Rutenya masih yang tadi? tanya kelinci malas-malasan
Ya iyalah... masa ya iya doong...!, jawab kura-kura santai.
Lho kok diem takut yaa? sindir kura-kura.
Tuuutttt tutuuuttelpon ditutup oleh kelinci dengan kasar.

Namun dasar gengsinya kelinci tinggi, maka dia tetap hadir pada perlombaan hari keempat, dirute yang sama seperti kemarin.
Kali ini cara tandingnya beda, kura-kura membisikkan sesuatu ke telinga kelinci. Kelinci pun manggut-manggut dan tersenyum lebar.

Lomba pun dimulai, kali ini berbeda. Dari garis start kelinci menggendong kura-kura dipunggungnya, kelinci pun berlari kencang. Sampai di pinggir sungai kura-kura turun dari punggung kelinci. Dan kali ini kelinci yang balik naik ke punggung kura-kura. Dan kecepatan mereka hari ini lebih cepat dari pada hari ketiga.

Pelajaran apa yang dapat dipetik dari perlombaan kali ini?
Sang pemenang sejati adalah yang tidak ingin menang sendiri. Dan yang lebih penting adalah kita belajar tentang sebuah kekuatan bernama SINERGI. kita memiliki potensi yang luar biasa, orang lain pun memiliki potensi yang luar biasa dan apabila kedua kekuatan atau potensi ini dipadukan maka sebesar apa pun tantangan yang menghadang kita, yakin kita bisa melewatinya.

Mari Satukan hati padukan jiwa untuk seiring sejalan membangun Gereja Kita

Kasih Tuhan Beserta Kita